share tulisan suami ^^
Semangat Pagi...
Saya mau cerita sedikit, boleh?
Tulisan ini Saya tulis ketika Saya sulit memjamkan mata. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 1.16 dini hari.
Pada saat itu Saya kepikiran untuk flahs back dengan pertanyaan kuncinya adalah "kenapa ya Java bisa sebesar sekarang?"
Dalam imajinasi Saya yang diarahkan oleh pertanyaan tersebut, Saya teringat diskusi malam bersama CEO Java, Mas Arif di balkon rumahnya. Lebih kurang beginilah rangkuman diskusi Kami.
Gan (Baca : Juragan. Panggilan akrab Mas Arif), "setelah pencapaian besar ini apa lagi yang ente ingin capai?" kira-kira begitulah isi pertanyaan yang Saya lontarkan
"Bro, Alhamdulillah ane benar-benar bersyukur saat ini sudah semua merasakan apa yang dirasakan oeh orang sukses. Naik mobil mewah pernah, punya rumah yang lebih dari layak sudah." Ujarnya membuka jawaban dari pertanyaan ku
"Akhirnya Ane mencari-cari hal besar yang bisa mendorong ane untuk terus menggapai pencapaian yang lebih tinggi. Dan salah satunya sudah ane dapatkan." sambungnya
"2 juta anak Indonesia putus sekolah hari ini karena kemiskinan. Dan ane ga mau ini terus terjadi di Negri ini. Kenapa? Ane pernah alamin itu bro. Ane ga bisa masuk TK hanya karena ga ada duit." Tambahnya.
"Pedih bro, bukan lagi sedih. Putus sekolah itu rasanya ga enak. dan Ane mesti lakuin sesuatu untuk 2 juta anak ini" Tegasnya mengakhiri jawaban dengan penuh energi.
Seketika Saya merinding mendengar jawaban tersebut.
Bisa-bisanya jawaban itu keluar dari seorang bocah berusia 22 tahun yang belum MENIKAH ini???
Oke. Mari tinggalkan lamunan Saya di atas karena Saya sudah mendapatkan jawabannya.
Maka tak heran jika Java bisa memiliki lebih dari 5000 mitra hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan.
Karena Java dibangun dengan pemikiran yang amat sangat luas dan mendalam.
Java dibangun bukan sekedar untuk UANG. Uang terlalu kecil jika dijadikan pondasinya Java.
Java ini dibangun sebagai alat PERJUANGAN.
Alat PERJUANGAN untuk melawan Perusahaan Kapitalis yang terus menggerus kekayaan negri ini.
Alat PERJUANGAN untuk memutus mata rantai 2 juta anak yang putus sekolah di Indonesia hari ini.
Maka jika ada ada yang bergabung di Java hanya untuk uang, Maka silahkan cari kendaraan yang lain.
Sepertinya Kita belum cocok untuk berpartner.
Saya yakin masih banyak kok tetangga Java diluar sana yang siap menampung Anda. hehe.
Tapi jika Anda ingin belajar menjadi orang yang selalu bertumbuh, maka siang dan malam insyaAllah siap Kami layani.
Kenapa harus bertumbuh? Jika Anda bisa terus bertumbuh, kesuksesan hanya tinggal menunggu waktu.
Tapi jika Anda sukses tapi tidak mau bertumbuh, maka kegagalan juga tinggal menunggu waktu.
#manJAV
#KitaKeren
Saya mau cerita sedikit, boleh?
Tulisan ini Saya tulis ketika Saya sulit memjamkan mata. Padahal jarum jam sudah menunjukkan pukul 1.16 dini hari.
Pada saat itu Saya kepikiran untuk flahs back dengan pertanyaan kuncinya adalah "kenapa ya Java bisa sebesar sekarang?"
Dalam imajinasi Saya yang diarahkan oleh pertanyaan tersebut, Saya teringat diskusi malam bersama CEO Java, Mas Arif di balkon rumahnya. Lebih kurang beginilah rangkuman diskusi Kami.
Gan (Baca : Juragan. Panggilan akrab Mas Arif), "setelah pencapaian besar ini apa lagi yang ente ingin capai?" kira-kira begitulah isi pertanyaan yang Saya lontarkan
"Bro, Alhamdulillah ane benar-benar bersyukur saat ini sudah semua merasakan apa yang dirasakan oeh orang sukses. Naik mobil mewah pernah, punya rumah yang lebih dari layak sudah." Ujarnya membuka jawaban dari pertanyaan ku
"Akhirnya Ane mencari-cari hal besar yang bisa mendorong ane untuk terus menggapai pencapaian yang lebih tinggi. Dan salah satunya sudah ane dapatkan." sambungnya
"2 juta anak Indonesia putus sekolah hari ini karena kemiskinan. Dan ane ga mau ini terus terjadi di Negri ini. Kenapa? Ane pernah alamin itu bro. Ane ga bisa masuk TK hanya karena ga ada duit." Tambahnya.
"Pedih bro, bukan lagi sedih. Putus sekolah itu rasanya ga enak. dan Ane mesti lakuin sesuatu untuk 2 juta anak ini" Tegasnya mengakhiri jawaban dengan penuh energi.
Seketika Saya merinding mendengar jawaban tersebut.
Bisa-bisanya jawaban itu keluar dari seorang bocah berusia 22 tahun yang belum MENIKAH ini???
Oke. Mari tinggalkan lamunan Saya di atas karena Saya sudah mendapatkan jawabannya.
Maka tak heran jika Java bisa memiliki lebih dari 5000 mitra hanya dalam waktu kurang dari 3 bulan.
Karena Java dibangun dengan pemikiran yang amat sangat luas dan mendalam.
Java dibangun bukan sekedar untuk UANG. Uang terlalu kecil jika dijadikan pondasinya Java.
Java ini dibangun sebagai alat PERJUANGAN.
Alat PERJUANGAN untuk melawan Perusahaan Kapitalis yang terus menggerus kekayaan negri ini.
Alat PERJUANGAN untuk memutus mata rantai 2 juta anak yang putus sekolah di Indonesia hari ini.
Maka jika ada ada yang bergabung di Java hanya untuk uang, Maka silahkan cari kendaraan yang lain.
Sepertinya Kita belum cocok untuk berpartner.
Saya yakin masih banyak kok tetangga Java diluar sana yang siap menampung Anda. hehe.
Tapi jika Anda ingin belajar menjadi orang yang selalu bertumbuh, maka siang dan malam insyaAllah siap Kami layani.
Kenapa harus bertumbuh? Jika Anda bisa terus bertumbuh, kesuksesan hanya tinggal menunggu waktu.
Tapi jika Anda sukses tapi tidak mau bertumbuh, maka kegagalan juga tinggal menunggu waktu.
#manJAV
#KitaKeren
0 komentar:
Posting Komentar